I call him Ulil coz he is Unique, Loveable, Innocent, and Laughable. I call her Caca which stands for Cantiknya Cayangku :D

Monday, August 27, 2007

Nasi Goreng Gendut



"Pilih martabak manis atau Nasi goreng Gendut?" begitu ultimatum suami di suatu malam. Saya sedang kepingin makan martabak manis dan di satu sisi merasa laper krn belum makan malem akhirnya teriak "I WANT THEM BOTH!!". Tapiiii..suamiku yang super bijak itu memaksa untuk pilih salah satu (secara hari itu adalah "tanggal tua" atau hari dimana keuangan sedang sekarat-sekaratnya, hehehhehehehhehehehe (atau krn dia orangnya medit pelit yah? huhuhuuuu)

Finally i decided to choose Nasi Goreng Gendut karena...belum makan namanya kalau belum mengkonsumsi nasi..(meski udah makan martabak seabreg, tapi kalau belum menyendokan nasi, belum pas rasanya..)

Udah cukup lama juga nggak menyambangi tempat makan ini. Terkenal dengan sebutan "Nasi Goreng Gendut" disebabkan bapak-bapak pemilik usaha makan ini bertubuh sangat-amat subur dengan timbunan lemak disetiap lipatan tubuhnya...(Semoga dirimu sehat selalu ya, Pak).
Lokasi tempat makan ini ada di pertemuan antara Jalan Raya Jatibening dan Jalan masuk menuju Kompleks Antilope-Jatibening 2. Dulunya, bapak ini dan istrinya memulai usaha nasi goreng dengan sebuah gerobak kecil dan satu meja makan. Namun karena banyak peminat, si bapak gendut dan istrinya bisa menempati kios untuk mengembangkan usaha nasi gorengnya.
Entah siapa nama asli Pak Gendut ini (No one knows I guess... denger2 sih dia nggak punya anak sama istrinya...belum dikasih sama Alloh kali ya, Pak?)

Sekarang Pak Gendut udah jarang terlihat di sekitar kios nasi gorengnya. Usaha ini diteruskan oleh beberapa orang karyawan yang bekerja setiap hari-setiap malam. (Yup! Nasi Goreng Pak Gendut buka dari sore-menjelang Maghrib hingga lewat tengah malam). Selain nasi goreng, di kios Pak Gendut juga ada kwetiauw, mie goreng dan Mie rebus..(semuanya enak deh..entah apa rahasia racikan bumbunya..hanya mereka dan Tuhan yang tahu, hihihihihihihi).

Malam itu, saya dan suami memesan Nasi Goreng Ati (favorit kami). Beberapa saat kemudian pesanan datang dan kami langsung menyantap sampai tak bersisa. Kekurangan dari penyajian Nasi Goreng Pak Gendut ini adalah ukuran piring yang terlalu kecil untuk menampung seporsi menu nasi goreng ati yang dilengkapi oleh irisan timun segar dan kerupuk. Hati-hati kerupuk terjatuh dari piring (biasanya kalau orangnya cuek, kerupuk itu bakal diambil lagi dan langsung dimasukkan ke dalam mulut, "belum lima menit!")

Kami membayar Rp 8000,- untuk satu porsi nasi goreng ati. Sementara minumnya, sudah tersedia gelas dan satu teko berisi air putih sebagai compliment. Kalau mau pesan teh botol atau soft drink atau minuman lainnya, bisa minta ke warung yang ada di sebelah kios Nasi Goreng Pak Gendut ini.

Kalau sekiranya, mampir ke daerah Jatibening, bolehlah sekedar mampir untuk mencicipi Nasi Goreng Pak Gendut. Tapi inget! Cuma ada saat hari gelap. Karena kalau siang hari, Kios Pak Gendut menjual menu lainnya (menu makanan khas Indramayu, yg tampaknya kurang laku dibandingkan Nasi Gorengnya).

Selamat makan,

Caca

PS: Ulil masih utang beliin martabak manis: keju-susu yah :P

0 Comments:

 

blogspot templates | Webtalks